Pak Tohari, Lansia 80 Tahun yang Masih Jualan Susu untuk Hidup

“Dulu semasa muda saya sibuk mengabdi di Pramuka, sekarang saya keliling jualan susu agar tetap bisa hidup, Nak...”

Di usianya yang sudah 80 tahun, Pak Tohari masih harus berkeliling seorang diri menjajakan susu. Tak ada pensiun. Tak ada hari libur. Yang ada hanya langkah kaki yang terus menyusuri gang demi gang, demi menyambung hidup di masa tua.

Setiap hari, dengan langkah penuh tekad dan semangat. Pak Tohari mulai berjualan dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam. Ia berangkat dari rumah, berjalan kaki dari satu gang ke gang lainnya, lalu mengakhiri harinya dengan mangkal di pom bensin, berharap ada pembeli terakhir yang bersedia membeli dagangannya.

 Namun meski begitu, dagangan sering tak laku, dan beliau pun tak bisa makan seharian. Kadang susu yang ia bawa justru jadi satu-satunya yang bisa ia konsumsi hari itu.

“Kalau gak laku-laku, ya saya tahan lapar… paling minum susu dagangan saya sendiri buat ganjal perut.” Ucap pak tohari.

Pak Tohari tidak punya modal sendiri—susu yang ia jual diambil dari bos, dan ia hanya mendapat upah Rp2.000–Rp5.000 per botol.

Di usia senja, Pak Tohari seharusnya beristirahat, tapi hidup memaksanya tetap berjalan.

Dengan tubuh renta, ia masih berjuang sendiri untuk menyambung hidup. Yang ia butuhkan bukan belas kasihan—hanya uluran tangan yang peduli.

#SahabatBaik, Yuk Bantu Pak Tohari agar Bisa Menjalani Masa Tuanya dengan Lebih Layak

#SahabatBaik, mari bantu Pak Tohari agar tidak terus berjalan menahan lapar dan dingin hingga malam.

Bantuanmu bisa menjadi modal, makanan hangat, dan semangat baru di sisa usianya.

Caranya mudah:

✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"

✨ Masukkan nominal donasi

✨ Pilih metode pembayaran:

Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit

Terima kasih, #SahabatBaik 

Kebaikanmu hari ini bisa menjadi alasan Pak Tohari tersenyum dan berhenti menahan lapar di pinggir pom bensin.