Sejak usia satu tahun, kepala Danik terus membesar, membuat kedua orang tuanya semakin khawatir. Hingga akhirnya, Bu Tumi (60) dan suami membawa Danik ke dokter. Dari pemeriksaan, ditemukan adanya penumpukan cairan di sekitar otaknya, Danik didiagnosis mengidap hidrosefalus.
“Sekarang usia Danik sudah 10 tahun. Selama itu pula ia menahan sakit dan hanya bisa terbaring lemah di kamar setiap hari,” tutur Bu Tumi lirih.
Selain kepala yang membesar akibat hidrosefalus, Danik juga mengalami kekakuan pada tangan dan kakinya. Sejak sakit, anggota tubuhnya tak lagi bisa digerakkan dengan leluasa—tak bisa lurus, tak bisa lemas.
Seorang perawat pernah mengatakan bahwa kondisi itu kemungkinan besar dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi serta minimnya pergerakan fisik yang dilakukan Danik sejak kecil.
Danik adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Dua kakaknya telah menikah dan tinggal bersama keluarganya masing-masing, sementara dua adiknya masih duduk di bangku sekolah dasar dan taman kanak-kanak.

Di tengah keterbatasan hidup, Bu Tumi selalu mengutamakan kebutuhan Danik. Demi memastikan anaknya tetap mendapat susu, ia rela mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri maupun keinginan adik-adik Danik.
Dalam sebulan, ia harus membeli hingga empat bungkus susu seharga Rp100.000 per bungkus. Sementara untuk makanan sehari-hari, Danik hanya mengonsumsi nasi putih dicampur pisang—itu pun tiga kali sehari, tanpa lauk atau tambahan gizi lainnya.
Tak jarang Dewi, adik bungsu Danik yang baru berusia 5 tahun, meminta uang untuk jajan. Jika ada, Bu Tumi akan memberinya. Tapi saat tidak ada, ia hanya bisa mengajak Dewi untuk menemani dan menghibur kakaknya yang sedang sakit.
“Alhamdulillah, anak-anak mengerti. Mereka tahu kalau sedang tidak ada uang,” ucap Bu Tumi sambil memeluk Dewi.
Bu Tumi dan suaminya hanya bekerja sebagai pembuat arang—penghasilan yang pas-pasan, hanya cukup untuk makan seadanya dan membeli susu untuk Danik.
“Satu karung Arang ini laku 30rb. Sekali proses biasanya ya dapat 3-4 karung, tapi proses pembuatan Arang sangat lama kurang lebih 3-4 hari baru siap jual”
Mulai dari mencari kayu di hutan kemudian dibawa pulang lalu kayu dipotong-potong hingga dibakar sampai 24 jam. tak boleh kurang apalagi lebih, resikonya jika dibakar terlalu lama akan menjadi abu.
“kami membuat arang dibelakang rumah sendiri, jika kami repot membakar/memotong kayu Danik akan dijaga oleh adeknya.” ujar ibunya.

Semenjak diusia 10 Tahun ini Danik sudah tak pernah lagi periksa ke dokter/perawat. terakhir kali Danik periksa ke puskesmas terdekat ialah waktu Danik masih berusia 5 Tahun.
“sekarang yang kami berikan hanya mencukupi kebutuhan susu dan nasi itu saja, sudah lama danik tak mengkonsumsi obat resep dokter.”
Keluarga kecil ini tinggal di atas tanah milik Perhutani, bergantung hidup dari hasil hutan. Untuk mendapatkan air bersih pun mereka harus menempuh jarak yang jauh.
Bu Tumi tak pernah lelah merawat Danik dan adik-adiknya yang masih kecil, meski hidup dalam serba keterbatasan. Doa-doanya tak pernah putus—memohon kepada Tuhan, semoga suatu hari keajaiban datang menyembuhkan anaknya.
Di tengah keterbatasan, Bu Tumi tak pernah berhenti berjuang.
Kini saatnya kita hadir jadi bagian dari perjuangannya.
Yuk, bantu Danik agar bisa mendapatkan pengobatan dan nutrisi yang layak.
Caranya mudah:
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
Virtual Account (VA), Instant Wallet, Bank Transfer, QRIS, atau Kartu Kredit
Terima kasih, #SahabatBaik
Kebaikanmu hari ini bisa menjadi kekuatan baru bagi Danik, dan pelipur lelah bagi Bu Tumi yang tak pernah lelah merawat dengan cinta di tengah keterbatasan
Disclaimer : Merawat Indonesia tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Alejandra
3 minggu yang laluIn syaa Allah berkah
MSR
3 minggu yang laluInsya alloh semua orang yg sakit segera disembuhkan Alloh & segala doa baik dikabulkan Alloh, aamiin yarobbalalamiin
Sahabat Baik
3 minggu yang laluSemoga lekas sembuh
Hamba Allah
3 minggu yang laluSemoga lekas sembuh aamiiin