Ulurkan Tangan untuk Mbah Watini yang Hidup dari Ubi dan Air Masjid

Mbah Watini, Nenek 82 Tahun yang Rela Jalan 20 KM Demi Ubi dan Sepiring Nasi
“Kalau ada yang mau beli ubi, Alhamdulillah, Nak. Kalau nggak ada… ya Mbah minum air masjid saja sampai besok.”
Tanpa keluarga dan tanpa rumah, Mbah Watini tetap bekerja keras.
Setiap hari, ia memikul bronjong berisi ubi di atas kepala dan berjalan sejauh 20 KM menyusuri desa demi desa.

😔 Hidup Sebatang Kara, Menumpang di Ladang, dan Harus Jalan Puluhan Kilometer

Di usia 82 tahun, seharusnya Mbah Watini bisa beristirahat.
Namun kenyataannya, ia hanya bisa tidur di ladang orang—dan itupun kalau ada pekerjaan.
Pagi harinya, ia harus menggendong dagangan ubinya dan berjalan jauh.
Kadang laku, kadang tidak. Kadang makan, kadang hanya meneguk air keran masjid untuk bertahan.

💔 Bayar Seikhlasnya, Nak… Tapi Masih Sering Ditolak

Dengan suara lirih, Mbah Watini menawarkan ubi seharga Rp10.000 per kantong.
Tapi, banyak yang menolaknya.
“Kalau tak punya uang, bayar seikhlasnya saja, Nak,” katanya pelan.
Tak jarang, ia pulang dengan tangan kosong dan perut kosong pula.
Namun ia tetap berjalan, tetap berusaha.

🌱 Mbah Hanya Ingin Hidup Layak Tanpa Harus Lapar Lagi

Mbah Watini tak pernah meminta banyak.
Ia hanya ingin bisa makan setiap hari dan punya tempat tinggal yang layak, tidak tidur di tanah ladang atau terpal seadanya.
Ia ingin bisa istirahat… setelah seumur hidupnya dipakai untuk berjuang.

🤲 #SahabatBaik, Mari Ringankan Langkah Lelah Mbah Watini
Mari bantu Mbah Watini agar tak lagi harus kelaparan dan kehujanan di usia senjanya.

Caranya mudah:
✨ Klik tombol "DONASI SEKARANG"
✨ Masukkan nominal donasi
✨ Pilih metode pembayaran:
GOPAY, LinkAja, JeniusPay, Mandiri, BCA, BNI, BRI, QRIS, atau Kartu Kredit

Terima kasih, #SahabatBaik 🙏
Bantuanmu hari ini bisa menjadi penghangat hati dan harapan bagi Mbah Watini. 💛